Script pertama-q

Sturktur Data

SELAMAT BELAJAR

STMIK KHARISMA KARAWANG Dhesie Dwi Sagita

Minggu, 20 Desember 2009

Sistem Operasi Bab II-IV

Tugas Sistem Operasi
BAB II

1. a. Aktifitas Sistem Operasi yang berhubungan dengan Manajemen proses :
pembuatan dan penghapusan proses yang dibuat oleh user/system
menghentikan proses sementara dan melanjutkan proses.
Menyediakan kelengkapan mekanisme untuk sinkronisasi proses dan komunikasi proses.
b. Aktifitas Sistem Operasi yang berhubungan dengan Manajemen Memori utama :
Menjaga dan memelihara bagian bagian memori yang sedang digunakan dan dari yang menggunakan
Memutuskan proses-proses mana saja yang harus dipanggil ke memori jika tersedia ruang di memori
Mengalokasikan dan mendealokasikan ruang memori jika diperlukan
c. Aktifitas Sistem Operasi yang berhubungan dengan Manajemen file :
Pembuatan dan pengahpusan file
Pembuatan dan penghapusan direktori
Primitive-primitif yang mendukung untuk manipulasi file dan direktori
Pemetaan file ke memori sekunder
Backup file media penyimpanan yang stabil ( nonvolatile)
2. Kegunaan system command interpreter :
Manajemen dan pembuatan proses
Penanganan I/O
Manajemen penyimpan sekunder
Manajemen memori utama
Akses system file
Proteksi
Jaringan
3. Sistem call adalah suatu bentuk komunikasi antara user dan hardware.
Contoh system call adalah pada program C, system call untuk READ, count = read (file,buffer, nbytes)
4. Sistem program adalah segala jenis perangakat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan program aplikasi/ pembentukan suatu sistem .
5. Keuntungan system layer :
Teknik pendekatan terlapis dibuat dengan menggunakan pendekatan top-down.
Semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi komponen – komponen.
Modularisasi system dilakukan dengan cara memecah system operasi menjadi beberapa lapis.
Dengan system modularisasi, setiap lapisan mempunyai fungsi tertentu dan melayani lapisan yang lebih rendah.
6. Keuntungan dan kerugian system virtual memori :
Konsep mesin virtual menyedikan proteksi yang lengkap untuk sumber daya system sehingga masing-masing mesin virtual dipisahkan dengan mesin virtual lain. Isolasi ini tidak memperbolehkan pembagian sumber daya secara langsung.
Pengembangan system dikerjakan pada mesin virtual, termasuk didalamnya mesin fisik dan tidak mengganggu opersi system yang normal.
Konsep mesin virtual sangat sulit untuk mengimplementasikan kebutuhan dan duplikasi yang tepa pada mesin yang sebenarnya.



(BAB 4)
Penjadwalan CPU

1. Perbedaan Penjadwalan Preemptive dan non Preemptive

- Penjadwalan preemptive
Keputusan penjadwalan CPU dilakukan apabila proses berpindah dari keadaan running
ke ready atau proses berpindah dari waiting ke ready.
- Penjadwalan non preemptive
Keputusan penjadwalan CPU dilakukan apabila proses berpindah dari running
ke waiting atau apabila proses berhenti.

2. Diketahui :

Burst time = 10 , 6 , 2, 4 , 8
Priority = 3 , 5 , 2 , 1 , 4 (5 adalah prioritas tertinggi)

a).Menggunakan Algoritma Round Robin (quantum time = 2)


Waktu tunggu untuk untuk P1 = 5, P2 = 3, P3 = 4, P4 = 2, P5 = 4
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (5 + 3 + 4 + 2 + 4) / 5 = 3,6

b).Menggunakan Algoritma Priority



Waktu tunggu untuk P1 = 14, P2 = 0, P3 = 24, P4 = 26, P5 = 6
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (14 + 0 + 24 + 26 + 6) / 5 = 14

c).Menggunakan Algoritma Shortest Job First




Waktu tunggu untuk P1 = 0, P2 = 16, P3 = 10, P4 = 12, P5 = 22
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (0 + 16 + 10 + 12 + 22) / 5 = 12

3. Diketahui :




a). Menggunakan Algoritma FCFS



Waktu tunggu untuk P1 = 0, P2 = 8, P3 = 12
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (0 + 8 + 12) / 3 = 6,6

b). Menggunakan Algoritma SJF non preemptive



Waktu tunggu untuk P1 = 0
P2 = 9 – 0,4 = 8,6
P3 = 8 – 1 = 7
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (0 + 8,6 + 7) / 3 = 5,2

c). Menggunakan Algoritma SJF preemptive / SRTF



Waktu tunggu untuk P1 = 5 – 0 = 5
P2 = 4,8 – 0,4 = 4,4
P3 = 1 – 1 = 0
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (5 + 4,4 + 0) / 3 = 3,13


d). Menggunakan Algoritma Round Robin (quantum time = 1)



Waktu tunggu untuk P1 = 8, P2 = 4, P3 = 2
Rata-rata waktu tunggu (turn around) = (8 + 4 + 2) / 3 = 4,6

4. Hubungan antara pasangan algoritma

a). Priority dan SJF
Algoritma SJF adalah Algoritma Priority untuk menyelesaikan suatu kasus khusus
b). Priority dan FCFS
Algoritma FCFS adalah Algoritma Priority yang memiliki prioritas sama.
c). Round Robin dan FCFS
Algoritma Round Robin adalah Algoritma FCFS yang bersifat preemptive
dan menggunakan time-sharing.

Nama : Dhesie Dwi Sagita
NPM : 43E57006085018
Prodi : Teknik Informatika Malam